Minggu, 21 November 2010

TERSEDAK DURI IKAN


Ini pengalaman Dika pertama kalinya tersedak Ikan setelah bertahun-tahun makan Ikan.

Saat itu di Kawali Restoran, saya, papi n Dika makan bersama, menu pilihannya serba Ikan.

Seperti biasa Dika pilih makan sendiri, ambil setengah ekor Ikan goreng plus saya potongi Ikan tim. Duri-duri saya pastikan tidak ada disetiap potongan ikan.

Ketika tinggal 2-3 suap nasi plus lauk di piring dika, saya sempat lengah, ntah dika ambil sendiri ikan gorang, ntah ikan timnya, tapi tiba-tiba dika berenti makan dan seperti kesulitan nelan, trus teriat sakit ma.

Repleks saya tinggalkan piring saya dan bertanya ada apa, saya tepok pelan punggungnya kemudian saya angsurkan aqua botol ke dika, bisa minum n dia bilang udah gak papa. Ah syukurlah saya sudah setengah panik tadi.

Saya ambil piringnya, minta dia stop makan n cuci tangan di wastafel.

Setelah balik ke saung kami, duduk disamping papi, dia teriak, sakit mi, sakit...dengan air mata yg mengalir. Apa yang sakit dika, dia tunjuk gigi, dan ambil tusuk gigi minta saya bersihkan giginya, sudah saya bersihkan, tapi dia tetep gak nyaman, saya bilang lagi apa yg sakit, tetep tunjuk gigi, saya tanya lagi apa dika, leher atau gigi (dengan menunjuk leher n gigi) tetep pilih gigi. Saya minta dia minum hangat n makan nasi tanpa kunyah, tapi dika nolak. Setelah muntah dikit dika bilang udah gak sakit lagi.

Kami putuskan untuk pulang, ketika mendekati meja kasir, dika batuk dan muntah hebat, saya tarik dika ke wastafel krn gak enak dg tamu yang lain, muntahlah dia di wastafel, diakhir muntah ada sedikit darah...waaaks saya cukup kaget, hadoooh pasti durinya masih ada n tenggorokannya luka.... saya kasih minum dan dika cukup tenang. Dia bilang lagi, udah mi, gak papa. Saya tanya papi gimana, apa ke dokter saja ? Papi bilang pulang aza dulu, liat di rumah gimana.

Tanya2 beberapa temen, dikasih beberapa saran, saya pillih observasi dulu setelah diskusi dengan papi.

Tapi pas bangun tidur, dika batuk dan muntah lagi dengan disertai sedikit darah..... Oh noo darah lagi, bbm n bbg teman, kemungkinan luka makanya berdarah muntahnya. Disarankan minum air dingin atau ice cream untuk menutup lukanya.

Bangun dari tidurnya lagi, dika masih tampak kesakitan, nangis n merengek terus, minta di gendong, pegang leher n kupingnya setiap bilang sakit. Setelah diskusi dengan papi saya putuskan, tuk ngecek aja ke dokter, tuk memutuskan apa masih ada duri atau hanya tinggal lukanya saja. Konsul ke dokterku yg jauh diujung langit, dia bilang ke THT saja mbak untuk mastikan ada durinya atau tidak, semakin mantap saya ke dokter.

Sebelum berangkat, saya minta dika makan dulu (sekalian mo tau apa lehernya masih sakit atau tidak buat nelan), suapan 1-5 dika masih meringis setiap kali nelen, seperti biasa dika minta tambah, okeelah boleh untuk sore ini tambah agak banyak, ooooo semakin kesini kok dika tambah nyaman nelennya, minumnya juga udah gak menyeringai lagi.... Alhamdullilah, saya bilang papi, piii kita gak jadi ke dokter ya, kita observasi lagi, dika sakit beneran atau sakit manja, kalo emang beneran, baru kita ajak dika ke dokter. Sip kata papi.

Gak lama kemudian, tante jemput dika untuk dibawa ke rumah mbah. Saya n papi nyusul gak lama kemudian. Kita makan malam bareng disana, termasuk dika. Hehehe... Makannya banyak n tidak kesakitan. Yiiiiipiiie saya berteriak dalam hati, Alhamdullilah, Alhamdullilah teriak saya, syukurlah keputusan saya untuk tetep observasi membuahkan hasil yang baik untuk Dika.

Sungguh untuk tidak panik, butuh hati dan pikiran yang tenang, butuh banyak dukungan dari keluarga dan teman.

Selalu ada pengalaman pertama yang bikin kita panik, dan saya bersyukur bisa belajar dari rasa panik kali ini.

Terima kasih ya Allah atas kesempatan yang Kau berikan agar aku terus belajar n belajar.

Terima kasih ya Dika, untukmulah mami akan terus belajar.

Terima kasih papi untuk selalu membuatku kuat.

Terima kasih temen2, yang tak lelah memberikan saran n dukungan yang hebaat.

Semoga sharing kali ini bisa bermanfaat buat temen2 ya. Enak rasanya memiliki rasa panik, tanpa rasa ini kita tidak akan belajar, tinggal bagaimana kita mengelola rasa ini dan tetap berpikir Rational.

Salam
Shinta

Selasa, 02 November 2010

Panik, takut, bingung.....

Halo Smart Parents,

 Kadang sebagai ortu, apalagi ortu baru suka panik, bingung, takut kala menghadapi si kecil sakit

itu juga terjadi sama kami kok 6 tahun yang lalu

Sayangnya kami tidak memiliki informasi kesehatan yang berimbang, sehingga apa yang dibilang dokter kami anggap yang paling terbaik buat si kecil tanpa memikirkan efek samping dari treatment yang kami lakukan.

 

Beruntunglah kami menemukan kegiatan ini 3 tahun yang lalu

meski sedikit terlambat, kami masih beruntung, karena semenjak itu kami betul-betul belajar demi si kecil

tidak gampang panik dan bingung. Ketakutan bisa diminimalisir dengan membaca buku, cek guideline disitus-situs kesehatan yang terpercaya sehingga informasi yang diberikan oleh dokter tidak kami telan bulat-bulat.

 

So, buat temen-teman, belajar buat si kecil investasi yang sangat luar biasayang harus dan mau kita lakukan.

jangan liat apa yang kita keluarkan sekarang tapi apa yang akan kita dapatkan setelah mengikuti kegiatan ini.

 

Salam

Shinta

 

 

PESAT TANGERANG

 

Akhirnya PESAT 3 Tangerang akan segera hadir kembali di tengah-tengah kita.

 

Apa itu PESAT dan kenapa anda harus ikut?

PESAT (Program Edukasi Kesehatan Anak untuk Orang Tua) adalah workshop dan seminar setengah hari yang bertujuan untuk menciptakan dan mewujudkan kesadaran serta pengetahuan orang tua khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya akan kondisi kesehatan secara rasional.Saya bukan anggota dari milis SEHAT,kira-kira boleh tidak saya ikut PESAT?TENTU saja boleh. PESAT boleh diikuti oleh siapa saja, apapun background anda.

 

Silahkan baca tentang tata-syarat PESAT di bawah.

 

SESSION I, 4 Desember 2010

Topik 1 : Perawatan bayi baru lahir dan jaundice

• Apa saja yang harus diperhatikan pada saat bayi baru lahir?• Test BERA perlu ngga sih?• Imunisasi apa saja yang harus diberikan sebelum bayi pulang ke rumah?• Kenapa yah nafas bayi-ku kok bunyi ”grok-grok”?• Gimana yah pola tidur bayi baru lahir?• Cara merawat tali pusat gimana ya? Kok pusar baby-ku masih bedarah ?• Apa sih jaundice itu? Gimana tata laksana-nya yah?

 

Topik 2 : Air Susu Ibu(ASI)

Pilihan terbaik untuk semua bayi• Inisiasi Menyusui Dini (IMD) apa sih? Kapan bisa dilakukan?• Bagaimana sih cara latch on yang tepat?• Growth spurt? Apa sih ya?• Kenapa ASI Esklusif (ASIX) harus sampai 6 bulan?• Bagaimana siy mekanisme ASI?• Kiat sukses ASIX untuk ibu bekerja?• Suplement penambah ASI, perlu ngga sih?• Kok ASIku mengering setelah 3 bulan, apa yang salah?• Foremilk, Hindmilk, apa sih itu? Mana yang paling bagus?• Bayiku tiap hari BAB 10x dan ASIX? Kenapa?• Bayiku tidak BAB selama 10 hari dan ASIX? Kenapa?• Bentuk dan warna BAB bayiku berubah-ubah, kenapa?• Kapan sih saat yang tepat untuk memulai MPASI?

 

Topik 3 : Demam, Kejang Demam dan Demam Berdarah

• Gimana sih mekanisme timbulnya demam?• Apa yang harus saya lakukan yah kalau anak saya demam?• Kejang Demam itu apa sih?• Bagaimana tata laksana untuk Kejang Demam?• Ada ngga yah obat untuk mencegah anak saya KD?• KD bisa menyebabkan kerusakan otak?• Anak saya sudah demam 3 hari, perlu cek darah ngga yah?• Kapan sih penderita DB harus di rawat inap?• Bagaimana tata laksana DB?

 

Session II,8 Januari 2011

Topik 1 : Pertumbuhan anak

• Anak saya kok kurus banget yah kalo di bandingin sama anak-anak yang lain?

• Terganggu ngga sih pertumbuhan anak saya?

• Apa saja sih indikator untuk mengukur pertumbuhan anak?

• Apa sih growth chart?

• Bagaimana sih cara menggunakan growth chart?

• Perlu ngga sih MPASI sebelum 6 bulan untuk menambah berat badan?

 

Topik 2 : Common Problem I (muntah, diare, konstipasi dan Infeksi Saluran Kemih)

Kapan ya saya harus ke dokter?

• Kapan anak saya perlu oralit?

• Gimana ya supaya anak saya tidak dehidrasi?

• Metode BRATY apa yah?

• Bayi saya tidak BAK setiap hari, normal ngga yah?

• Bagaimana sih cara menangani konstipasi?

• Gejala ISK apa yah? Terus apa sih silent ISK itu?

• Bagaimana tata laksana untuk muntah, diare, konstipasi dan ISK?• ISK = phimosis?

 

Topik 3 : Kesehatan gigi pada anak

Kapan sih anak mulai di ajak ke dokter gigi?

• Umur berapa yah sebaiknya anak diajarkan untuk mulai menggosok gigi?

• Kapan sih anak-anak mulai menggunakan pasta gigi?

• Benar ngga sih ASI/ Sufor di malam hari bisa bikin gigi anak rusak?

• Kenapa gigi anak saya belum tumbuh, padahal sudah 8 bulan?

 

Session III,12 Pebruari 2011

 

Topik 1 : Menilai perkembangan anak

• Apa sih beda motorik kasar dan motorik halus?

• Umur berapa normalnya anak bisa bicara dengan lancar?

• Haruskah bayi melewati proses merangkak?

• Perlu ngga sih ke klinik tumbuh kembang anak?

• Apakah perkembangan anak saya sesuai dengan development milestone?

• Tips and trik menghadapi tantrum?

• Toilet training, apa yang harus dipersiapkan?

 

Topik 2 : Common Problem II (Batuk, pilek, asma, alergi, Otitis Media Akut dan Otitis Media with Effusion)

Perlu ngga yah anak saya di inhalasi untuk ngeluarin lendir nya?

• Bagaimana sih ciri-ciri asma? Apa yang harus saya lakukan kalau anak saya kena asma?

• Anak saya batuk sudah hampir seminggu, perlu ke dokter ngga yah? Perlu minum obat ngga yah supaya batuk nya berkurang?

• Kata dokter anak saya alergi, harus pakai susu yang non-alergic yah?

• Apa sih obatnya untuk mengurangi alergi?

• Bagaimana sih men-deteksi Otitis Media Akut (OMA) dan Otitis Media with Effusion (OME)?

• Tatalaksana OMA dan OME bagaimana yah?

 

Topik 3 : Pendidikan seks

Kapan yah sebaiknya anak-anak di kenalkan dengan pendidikan seks?

• Seberapa perlu sih pendidikan seks untuk anak-anak?

• Bagaimana caranya menyampaikan pendidikan seks yang baik dan benar kepada anak-anak?

• Bagaimana menanamkan pengertian tentang ‘privat’ area tubuh ke mereka?

• Bagaimana cara mengalihkan perhatian mereka ketika mereka suka bermain dengan alat kelaminnya?

 

Session IV,12 Maret 2011

Topik 1 : Kegawatdaruratan pada anak dan cara penanganannya

Anak saya jatuh dari tempat tidur, apa yang harus saya lakukan yah?

• Anak saya jatuh dan luka nya berdarah, perlu ke dokter ngga yah?

• Duh anak saya terkena air panas, musti gimana nih?

• Tolong dong anak saya mimisan… Gimana caranya supaya darahnya berhenti?

• Anakku tersedak, bahaya kan, gimana cara menanganinya?

• CPR pada bayi dan balita, gimana caranya?

 

Topik 2 : MPASI

Kapan saat terbaik memperkenalkan MPASI?

• Tekstur MPASI pertama, bagaimana, kapan merubahnya ke tingkat selanjutnya?

• Serealia atau buah dulu ya?

• Baby Lead Weaning, apaan sih itu?

• Makanan terbaik untuk anak apa ya, bagaimana menyusun asupannya?

• Anakku GTM, gimana dong?

• Tips and trik mengolah MPASI, food processor, seberapa perlu?

• Defisiensi zat besi, seberapa berbahaya?

• Bagaimana screening defisiensi zat besi? bagaimana kalau positif?

 

Topik 3 : Seputar imunisasi

Perlu nggak sih imunisasi itu?

• Imunisasi yang dianjurkan perlu nggak yah?

• Jadwal imunisasi IDAI paling baru yang mana?

• Vaksin hidup dan vaksin mati apa sih?

• Kenapa sih harus imunisasi sesuai jadwal?

• Apa sih pengertian imunisasi simultan, combo, booster dan catch up?

• Anak saya telat imunisasi nya terus gimana yah selanjutnya?

• Bener ngga sih ada vaksin-vaksin imunisasi yang bisa bikin autis?

• Anak saya sedang batuk pilek, boleh ngga yah di imunisasi? Apa harus di tunda sampai dia sembuh yah?

 

Session V,2 April 2011

Topik 1 : Mengenali TBC dan penyakit paru lainnya

Anak saya BB nya ngga nambah-nambah, ini indikasi TBC bukan yah?

• Test mantoux, perlu ngga yah?

• Apa sih yang dimaksud sistem scorring?

• Anak saya batuk sudah lama, bisa kena bronchitis kah?

• Anak saya ternyata berinteraksi dengan suspect TBC, bagaimana menegakkan diagnosisnya?

• BTA Test, apa itu? dimana melakukannya?

• Benarkah obat TB harus dikonsumsi selama 6 bulan? Berapa jenis obatnya? Apa fungsinya?

• Anakku sesak napas, asma-kah?

 

Topik 2 : Antibiotik

Kapan sih kita perlu antibiotik?

• Antibiotik profilaksis, seberapa perlu?

• Abusing antibiotics, apa bahayanya?

• Superbugs, manusia bisa punah?

• Ingus anak saya sudah hijau nih, apa sudah saatnya saya minta antibiotik yah ke DSA-nya?

• Bagaimana sih tata laksana konsumsi antibiotik?

 

Topik 3 : Layanan kesehatan terbaik untuk konsumen

Bagaimana layanan kesehatan yang seharusnya?

• Dapatkah terjalin suatu ”partnership” yang baik antara pasien dengan dokter?

• Siapa kah yang seharusnya bertanggung jawab atas pelayanan kesehatan?

• Patient Safety, apakah itu?

• Bagaimana menjadi pasien yang smart ?

• Bagaimana melindungi diri dari keteledoran praktisi kesehatan?

 

*****PERSYARATAN dan TATA TERTIB*****

Demi kelancaran program edukasi ini, peserta diwajibkan mengikuti ketentuan sebagai berikut :

1.      Mengikuti seluruh acara paket (kecuali situasi emergency dan peserta lepasan)

2.      Datang 30 menit sebelum acara dimulai untuk pendaftaran ulang dan mengikuti kuis.

3.      Diharapkan tidak membawa anak-anak pada acara ini

4.      Membawa bukti transfer pembayaran asli di Sesi 1 (bagi pesertapaket) atau di sesi tertentu yang diikuti (bagi peserta lepasan).

5.      Pembatalan atau pergeseran ke sesi berikutnya dilakukan palinglambat H-7 sebelum acara

6.      Apabila peserta mengundurkan diri setelah PESAT dimulai dan/atau ditengah-tengah PESAT, tidak ada pengembalian biaya.

7.      Apabila tidak hadir 2 kali berturut-turut otomatis dieliminasi (bagipeserta paket) dan tidak ada pengembalian biaya.

 

*****Tatalaksana Pendaftaran PESAT 3 Tangerang*****

Calon peserta wajib mendaftarkan diri dengan mengisi formulir pendaftaran di sini http:www.//pesat3-tangerang.org/

 

WAKTU PENDAFTARAN*****-

Pendaftaran Sesi I dibuka 15 Oktober – 20 Nopember 2010

Pendaftaran Sesi II dibuka 15 Nopember – 15 Desember 2010

Pendaftaran Sesi III dibuka 15 Desember – 15 Januari 2010

Pendaftaran Sesi IV dibuka 15 Januari – 15 Februari 2010

Pendaftaran Sesi V dibuka 15 Februari – 15 Maret 2010

 

Pendaftaran Paket Pasangan dan Perorangan (5 sesi sekaligus) dibuka mulai 5 Oktober – 20 Nopember 2010

 

*****BIAYA*****

Biaya kepesertaan PESAT 3 Tangerang:

- Peserta pasangan PAKET (5 sesi) : Rp 750.000,- per pasangan-

Peserta perorangan PAKET (5 Sesi) : 450.000,- per orang-

Peserta perorangan lepasan (1 Sesi) : Rp. 100.000,- per orang-

Peserta pasangan lepasan (1 Sesi): Rp. 190.000,- per pasangan

 

**Biaya tersebut akan digunakan sebagai pengganti biaya penggandaan makalah,konsumsi dan seminar kit.

 

*****PEMBAYARAN*****

Pembayaran dilakukan setelah anda mendapatkan email dari panitia PESAT 3 Tangerang, batas waktu pembayaran akan ditentukan di dalam email. Setelah melakukan pembayaran, segera konfirmasi pembayaran anda di sini.Pembayaran Ke  Rekening  :

BCA KCU Dago, BandungNomer Rekening : 0161281831 , a/n Hosni ATAU Bank MandiriNomer Rekening : 1220004795863, a/n Hanny Prasetyo

 

PENDAFTARAN MELALUI EMAIL.

Anda dapat mendaftar melalui email dengan mengirimkan email bersubject : PENDAFTARAN [NAMA ANDA] ke pesat3.tangerang  at gmail dot com dengan isi email sebagai berikut:

Nama Peserta I :Nama Peserta II (Jika berpasangan) :

Email :

Telepon Rumah :

No Handphone :

Paket PESAT Yang hendak diikuti :

Jumlah Anak :

Mendengar PESAT dari :

PENDAFTARAN melalui SMS :

 

Anda dapat mengirimkan SMS dengan detail :NAMA PESERTA 1#NAMA PESERTA2#EMAIL#No. TELEPON#PAKET PESAT yang diikuti

Kirimkan ke : 08159130075 (sms only)

 

Ikuti update terbaru dari PESAT 3 Tangerang melalui twitter, follow kami di *http://twitter.com/pesat3*

HORMAT KAMI,

 

--PANITIA PESAT 3 TANGERANG--

Selasa, 19 Oktober 2010

kuntukauntuku

Ini puisi yang dibuat Mas ge,
di copas posting di Fb mami.

walau langit biru
cerahkan hariku
kilas senyummu
temani kerjaku
masih saja indahmu
buatku merindu

walau sedikit waktu
dampingi hidupmu
teriring doa restu
bagi buah hatiku
agar bahagia selalu
sertai langkahmu

*selamat bersiap adepin risiko.. apapun pilihannya.

*obat kalo mami kangen dika

Sabtu, 16 Oktober 2010

Selamat Ulang Tahun Andika

Hari ini, 6 tahun yang lalu tepat jam 12.10 WIB

Dirimu hadir ke dunia ini sayang
Tangismu membahana dan menyadarkan Mami bahwa dirimu nyata...dirimu ada
Sakit yang terasa waktu itu langsung hilang sekejab ketika suster membawamu ke pelukan Mami...

Ooooh... inikah kekasih hati yang kutunggu-tunggu ini...
Lembut kulitmu, merah bibirmu, matamu yang berbinar-binar
Tak sadar mami menangis.....

Ya Allah.... terima kasih atas segala nikmat hari ini...
Karunia yang Engkau berikan ini akan kami cintai dengan seluruh hidup kami

Kita baru bertemu pada hari ke-2 dirimu dilahirkan karena kondisi mami yang tidak memungkinkan bertemu denganmu

Mami tetap bersyukur, karena itu terbayar dengan kenikmatan ketika bibirmu melahap habis puting mami.

Tidak terasa....Umurmu telah 6 tahun hari ini....

Ya Allah,
Tak terkira rezeki dan karunia-Mu dengan memberikan Andika dalam hidupku.

Aku mohon pada-Mu
Anugerahkan selalu kepadaku kelangsungan hidup untuk anakku, panjangkan usianya, sehatkan badannya, jagalah akhlak dan agamanya agar selalu berada dalam jalan-Mu , sejahterakan jiwa dan raganya, alirkan rezekinya melalui tanganku, anugerahkan kepadanya kecerdasan akal dan kebeningan hati.

Bantulah aku Ya Allah, untuk dapat mendidiknya.

Jadikan anakku, mendekatiku, menyayangiku, mencintaiku.

Berikan semua itu dengan petunjuk dan rahmatMu, berikan kepada kami apa yang terbaik di dunia dan akhirat. Amin

Selamat Ulang Tahun Andika

Jadilah Anak sholeh, yang tangguh, mandiri, bijaksana dan, bertanggung jawab. Selalulah ceria dan tersenyum.

Mungkin hidup ini tidak terlalu mudah kaujalani, akan ada kesulitan yang akan memperkaya hatiMu

Tapi…..

Yakinlah bahwa Mami-Papi akan selalu mendampingimu.

Ciledug, 17 October 2010 2.35 WIB

Yang selalu mencintaimu
-Mami Shinta-

Rabu, 13 Oktober 2010

Kenapa saya pilih "Kids Autis Center"

Copas posting saya di FB
Gag ada niatan untuk jualan tempat ini
Hanya ingin share proses kenapa dika harus berada di sana.
Semoga bisa jadi semangat buat teman2 yg memiliki anak seperti Andika.
Selamat membaca

***************************************

Jadi pengin nulis tentang "Andika" (menjelang detik-detik kelahirannya minggu ini)

Setahun lalu, diusianya yang menginjak 5 tahun, saya membawa Andika ke dokter Tumbang di RSCM.
( hasil ricek saya pada tabel milestone baby & toddler dan mengecek tahapan-2 dalam perkembangan anak pada Andika, dan hasil ricek itulah saya memutuskan membawa Andika ke dr. Tumbang, keinginan saya ke dr. tumbang ini juga telah saya diskusikan dengan om dokter Anto, dan beliau yang merekomendasikan dokter tumbang yang saya temui)

Dari hasil assesment dan test denver, diusia 5 tahun kosa kata Dika dinyatakan seperti anak yang berusia 3 tahun, huruf yang keluar belum jelas terdengar seperti fungsinya, dan masih belum banyak kata yang dia kuasai, dan belum diketahui apakah ini dari Klinis atau non Klinis. Bu dokter menyarankan saya untuk Test Pendengaran " BERA test" untuk mengetahui apakah ada gangguan di pendengaran Andika, kalo tidak ada gangguan bisa langsung ke Klinik Tumbang atau ke Psikolog dulu. Di rumah harus tetap di Stimulasi agar kosa katanya bertambah

Untuk anak-anak usia Dika, cukup rawan untuk tidak diberikan terapi karena sebentar lagi dia akan memasuki usia sekolah dan ini bisa mengganggu emosi dan interaksi sosialnya, karena harusnya orangtua sudah mulai aware sejak si anak usia 3 tahun.

Sesuai arahan bu dokter, saya memilih test pendengaran terlebih dahulu, hasilnya Bera 70 db, hasil OAE tidak maksimal perlu diulang. dr. THT belum bisa mendiagnosa apakah Dika benaran ada gangguan pendengaran atau tidak, karena hasil Bera dilakukan ketika telinga sedang kotor, hasil OAe dilakukan ketika dika dalam keadaan terjaga, hasil BOA tidak sinkron dengan hasil test BERA. intinya perlu dilakukan pemeriksaan ulang setelah 6 bulan dari test ini dilakukan.

Saya call dr. Tumbang saya menginformasikan hasil test ini, dan Beliau menyarankan untuk mengulang test ini dan langsung bawa dika ke Klinik Tumbang untuk terapi wicara.

Saya memutuskan untuk bertemu dengan Psikolog sebelum Terapi Wicara, dari bincang-bincang kami dengan om Toge, kami baru mengetahui bahwa selama ini dika hidup dengan banyak fasilitas gratis yang menyebabkan dika menjadi anak yang pemalas, dia memiliki stamina yang jelek, sehingga berbicara bukan menjadi kegiatan yang asyik karena perlu mengeluarkan tenaga. Banyak deh yang kami dapat hari itu.... Alhamdullilah saya, eyang bersepakat untuk meninggalkan cara-cara lama kami dalam mengasuh Andika. Oiya kami disarankan untuk mengecek organ wicara Andika dan mungkin Terapi wicara bisa membantu Andika.

Hari-hari berikutnya saya dan pa dika hunting lewat email ataupun datang langsung ke beberapa tempat terapi, banyak kriteria yang kami timbang-timbang, termasuk soal biaya, jarak dan program yang diberikan, sudah hunting beberapa terapis yang bisa diundang ke rumah.

Akhirnya saya memilih Kids Autis Center, sebuah klinik tumbuh kembang di daerah Ciledug Indah. Sekitar 15 menit dari rumah kami.
Assessment dengan psikolog disana, organ wicara dika normal, tidak heperaktif, tidak ada gangguan dalam diri dika, dika hanya speech delayed dan kita perlu memperbaiki pola asuh serta membuat dika menjadi percaya diri, bila dika percaya diri maka kemampuan bicaranya pasti akan meningkat, kita harus buat dika menjadi mau dan bisa begitu katanya. ( hal lainnya hampir sama dengan hasil penerawangan om Toge).

Tidak ada garansi yang dijanjikan dari program yang diberikan, tapi mereka akan berusaha memenuhi kebutuhan Andika. Menjadikan Andika anak yang lancar bicara dan juga bisa mengejar ketinggalannya.

Hari ini tepat 6 bulan, saat ini kosa kata Dika dah buanyak, konsistensi menjawab pertanyaan sudah sangat meningkat, motorik halusnya sudah berkembang, bernyanyi, bercerita meski masih tertatih, kepercayaan dirinya meningkat, interaksi sosialnya tidak ada masalah. Banyak berkah yang kami dapatkan setelah mengikuti program disana

Mereka tidak menawarkan SI, obat-obatan dan juga program lain yang sebelumnya sudah membuat saya khawatirkan, karena memang tidak ada dalam program mereka.

Minggu ini Dika akan belajar mengenal "Rasa" dan juga mencocokkan "gambar", dalam hal ini diharapkan kemampuan dika untuk bercerita akan meningkat.

Wuaah masih banyak yang harus dikejar..... tapi saya tidak menyesal membiarkannya nyemplung di tempat terapi itu....
Karena buat saya.... orang tua adalah alarm si Anak, begitu kita tau ada masalah, kita harus mencari solusi terbaik meski itu harus membiarkannya belajar ditempat lain dan bukan di rumah, meski itu harus ditempat terapi bernama "Kids Autis Center".

Support dari temen-teman baik mama, juga membuat mama menjadi yakin bahwa dirimu memang perlu berada ditempat itu, dan mama tidak pernah menyesalinya.

Mama bangga padamu, Andika....
Mari belajar bersama ya Nak...... Ajarkan Mama terus untuk menjadi Ibu yang terbaik untukmu ya.
love you Andika............


Salam
Shinta
*4 days to go..

Jumat, 03 September 2010

(tentang Dika ) - BIASA YANG LUARBIASA


Udah lama gag cerita tentang Dika di Mp.... karena hari ini saya buat catatan di FB, so di copas deh... buat temen-temen di MP

Seperti yang ditulis di Efbe,

Rabu yang lalu (01-Sep 2010), ketika saya n Pa Dika sampai di rumah Eyang, Eyang memperlihatkan hasil terapi Dika hari ini. Sebulan ini dalam sesi terapi, selain meronce dan main plastisin ( memilin, meremas, dan menggunting) disisipkan sesi menulis dot to dot dan mewarnai.

Yang bikin saya melonjak kegirangan adalah hari ini Dika sudah bisa menulis angka 2 dan 3 mandiri tanpa bantuan dari terapisnya dan hasil mewarnainya juga sudah hampir rapi. Waaaah hati saya berdegup kencang sekali, merasakan kebahagiaan dan keharuan  yang meletup-letup.

2-3 sudah mulai bisa, alhamdullilah

Dot to dot diawal-awal

Kebahagian ini saya share ke beberapa BBG dengan mengirimkan tulisan dan gambar yang dika buat, dan betapa saya sangat berbahagia dengan sambutan yang sahabat-sahabat saya berikan. Mba Luluk menyarankan saya untuk menulis tentang ini agar bisa menginpirasi ortu yang lain, saya sempat ragu sebetulnya, karena ini mungkin hal yang sangat biasa buat teman-teman yang lain tapi ini sungguh luarbiasa buat saya. Setelah diskusi dengan penasehat spiritual saya “mommy oke”, akhirnya keraguaan itu hilang, dan jadilah saya menulis tentang kemajuan Dika.
 
Flash Back dulu ya,
Ketika Dika berumur 3 tahun saya sudah merasa bahawa ada yang berbeda dari dika, kemampuan bicaranya mengapa tidak bertambah,  bila berbicara hanya itu-itu saja, namun orang tua saya mengatakan bahwa wajar bila anak laki-laki terlambat bicara, nanti juga bisa, dan hal lainnya. Namun kecurigaan saya tidak juga berkurang.

Mewarnai di awal

Mewarnai pertanggal 1 Sep 2010

Akhirnya saya putuskan untuk bertemu dengan dr. Tumbang di RSCM atas rekomendasi dr. Anto, dengan hasil assessment : kosa kata Dika masih seperti anak 3 tahun,  ada kemungkinan speech delay dan untuk membuktikan penyebabnya dika harus Test penderangan (test BERA). Setelah diskusi dengan beberapa temen, akhirnya saya putuskan untuk melakukan test tersebut di Hearing Center-di Cikini pada Februari yang lalu dan hasilnya 70 db, ada kerusakan sedikit pada telinganya, namun hasil ini masih diragukan mengingat hasil test tympano, Bera dan di auditory gak sama. Jadi dr. THT menyarankan untuk observasi selama 6 bulan dan semua test diulangi, dan disarankan stimulus berbicara dengan nada yang tinggi, karena itu juga sabagai terapi pendengaran.

Saya sebenarnya sedikit memungkiri bahwa ada gangguan pendengaran, karena dia bisa menjawab pertanyaan saya ditelpon, menjawab pertanyaan saya dengan membelakangi, menjawab pertanyaan saya ketika saya berada di ruangan yang berbeda.

Saya tidak kembali ke dr. Tumbang,   melainkan langsung ke psikolog untuk mendiskusikan “ada apa dengan Dika”, akhirnya tanggal 24-Feb-2010  saya boyong Dika, eyang, mbah dan papa untuk bertemu dengan om Psikolog.  Analisanya “Dika Pemalas karena banyak di fasilitasi oleh orang-orang di Sekitar”,  hmmm bener juga sih, si Om meminta agar dika lebih banyak beraktifitas fisik  ( ooo ternyata berbicara itu butuh stamina dan pernafasan yang baik ya, hihih baru ngeh saya),  minimalisir fasilitas yang diberikan ke Dika dan juga memeriksakan organ wicaranya atau mengikuti terapi wicara.  Saat itu hanya saya yang bawa segambreng orang untuk bertemu si om, alasannya saya ingin semua orang yang berhubungan dekat dengan dika bisa bersinergi untuk “membantu” Dika.

Setelah hunting kebeberapa tempat, akhir maret lalu, saya memulai assessment dengan Psikolog di tempat Dika Terapi saat ini.  Psikolog tersebut menyampaikan saat ini Dika hanya malas dan kurang Pede untuk berbicara, jadi kita perlu membuat Dika “mau berbicara”.  Metodenya tidak hanya Terapi wicara saja, tapi akan ada aktifitas fisik, bermain Plastisin + meronce untuk meningkatkan motorik halusnya, dan lain-lain,  saya setuju karena ini masih sejalan dengan analisa yang saya dapat dari si Om.

Hari berganti hari, Dika terus menjalani terapi-nya (mama tau sayang, kadang kamu bosan khan... tapi ini demi kemajuanmu sayang), dari seminggu pertama selalu menangis di kelas, seminggu kemudian menangis sambil mengikuti arahan terapisnya, sampai akhirnya bener-bener enjoy di kelasnya. Sementara saya selalu menunggu dengan berdebar-debar.

Alhamdulilah kemajuan sedikit-sedikit mulai nampak,  dika sudah mulai cerewet, mau bertanya, bisa ngobrol dengan teman-temannya, kosa katanya bertambah, bisa menjawab pertanyaan dengan cepat,  mau menulis dan mewarnai, serta banyak  hal lain yang dika miliki saat ini.
 
September ini akan menginjak bulan kelima Dika mengikuti terapi dan saya akan tetap meneruskannya terapi ini  sampai dika benar-benar mandiri (menurut saya) dan saya gag sabar menunggu letupan-letupan kebahagiaan yang diberikan oleh Dika seperti saat ini.
 
Masih banyak PR mama untukmu sayang, mohon doakan mama ya sayang, semoga mama selalu sehat, diberikan rizki yang berlimpah agar bisa terus menjaga dan menemanimu selalu, jangan menyerah ya sayang dan teruslah menjadi cahaya buat mama.
 
Love you Andika Nurluthfi