Alhamdullilah, akhirnya, setelah 5 tahun menikah, niat kami untuk hidup terpisah dari orangtua terlaksana juga, meskipun sebelumnya Bokap & Nyokap tetap tidak menyetujui.
Setiap kami mengemukakan keinginan ini, Bokap selalu bilang : " buat apa tinggal sendiri, orang dirumah banyak kamar, mendingan uangnya kamu tabung untuk beli rumah. Padahal 5 tahun menikah, tetap belum punya apa - apa, karena semuanya sudah tersedia di rumah. Gak kepikiran untuk beli ini itu. semuanya cuma untuk dika ( papa suka iri untuk yang satu ini, he, he, he)
Akhirnya dengan ngumpet - ngumpet, hunting cari rumah, beli semua keperluaan rumah baru dilakukan tentunya dengan sepengetahuan Nyokap - Bokap papa ( paling setuju ). Seminggu sebelum hari H, papa akhirnya mengungkapkan keinggian kami dan menyampaikan bahwa semua keperluan sudah ada, rumah sudah dibayar, tinggal masuk saja.
Dengan sedikit cemberut, akhirnya kata - kata ini yang keluar " Ya sudah, kalau itu memang kemauan kalian, toh semuanya sudah ada dan tidak bisa digagalkan ".
Pak - Bu, kami mengerti bahwa mungkin setiap orang tua menginginkan yang terbaik untuk anaknya, namun jika kami tetap bersama Ibu & Bapak, kami tidak akan bisa mandiri, hidup ini perlu perjuangan dan karena kami berangkat dari nol, maka kami akan mencoba untuk mewujudkan semua cita - cita kami meskipun penuh liku.
Akhirnya, tanggal 5 November dipilih sebagai hari kepindahan kami dari rumah orangtua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar