Seberapa Pentingkah mematikan HP di Pesawat ?

Dari beberapa kali saya bepergian dengan pesawat terbang, sampai yang terakhir minggu lalu, saya masih saja menemukan beberapa orang didalam pesawat masih menyalakan HP mereka   "tentunya secara diam-diam" (entah disengaja entah tidak).

Kenapa saya bilang diam-diam, karena Sang Pramugari selalu mengingatkan untuk mematikan HP setiap kali mulai naik pesawat, sedang mengcek penumpang ataupun ketika membagikan permen.

Nah, dari beberrapa artikel atau email yang bersliweran dulu (saya lupa euuuy) jika frekwensi HP dengan mesin turbin kebetulan sama dan sinergi, maka akan berakibat mengganggu jalannya turbin tersebut, dengan konskwensi mungkin mesin turbin akan mati seketika  (CMIIW ya).  Atau kedua signal ini mungkin saja bertabrakan, masa sallah satu harus kalah ataupun mungkin mengalah ( CMIIW lagi, gak donk nich).

Ada informasi lagi bahwa di LN sekarang sudah ada airlines yang memperbolehkan menggunakan HP di Pesawat, kalo itu saya yakin airlines tersebut pasti telah memaintance pesawatnya dengan tehnologi yang terbaru dan benar-benar disiapkan untuk bisa menggunakan Hp di Pesawat.

Tapi bagaimana dengan Indonesia, sejauh manakah larangan itu diterapkan, sejauh manakah Signal HP mempengaruhi sistem Navigasi pesawat-2 kita ?. Jika ini memang dilarang, mengapa tidak ada alat khusus yang bisa memindai adanya Signal HP yang masih hidup didalam pesawat. Atau kenapa larangan ini tidak dimuat dalam PP ? mengapa orang-2 tersebut tidak memperhatikan bahwa dengan menyalakan HP mungkin saja bisa membuat kerugian bagi dirinya dan orang lain.

Mungkin ada temans yang bisa memberikan pencerahan kepada saya....ditunggu ya